Akhirnya, setelah menunggu beberapa lama dan sempet curhat disini (https://ardhian.wordpress.com/2011/03/28/jual-graga-a-k-a-urug/), gragal di depan rumah sudah hilang.

Memang gak mudah untuk membuang gragal apalagi di kota besar seperti Surabaya. Sebenarnya sih bisa dijual sebagai urugan. Tapi bingung, mau dijual kemana. Dari nanya-nanya ke tetangga, juga tidak ada yang tahu. Sempet terpikir untuk disumbangkan ke pembangungan musholla, namun kok gak ada yang ngambil-ngambil.

Karena saya sudah gak enak sama tetangga karena ada gragal di jalan, akhirnya minta tolong sama tukang bakso (yang biasa lewat sore hari) untuk meminta bantuan membuang gragal. Ongkos dan sewa kendaraannya saya bayarin. Gragal itu terserah mau dibuang kemana atau mau dijual. Uangnya (kalo ada) silakan buat mas nya aja. Gitu ajah….Yang penting saya terima bersih….